Sahabat epulkatama, kali ini saya akan memberikan sebuah tekhnik budidaya dengan judul yang agak PD-an dikit, yaitu Cara Budidaya Lele Yang Tepat, namun pada dasarnya saya juga mengambil dari berbagai referensi di internet dan beberapa referensi buku lainnya.
Baiklah, Budidaya ikan lele merupakan salah satu budidaya yang masih banyak digemari oleh masyarakat indonesia, selain nilai ekonomis yang didapat budidaya lele juga merupakan salah satu budidaya dengan berbagai tahapan dan dengan waktu relatif singkat. Maksud dari beberapa tahapan, adalah dimulai dari ternak lele anakan (pembibitan), kemudian ukuran kecil hingga sedang, dan terkahir budidaya pembesaran lele.
Selain dari alasan diatas, pemasaran ikan lele juga sangat mudah dan dengan berbagai macam distribusi. Kita banyak melihat bahwa berapa banyak penjual pecel lele di kota atau daerah anda, ini menandakan bahwa pasar lele sangat besar, meskipun petani lele tidak menjual langsung ke para penjual pecel lele. Selain itu, pasar lokal yang cakupannya lebih besar seperti restoran besar dan rumah makan di kota-kota besar juga masih sangat terbuka untuk menerima ikan lele dengan jumlah besar.
Cara Budidaya Ikan Lele
Berikut ini tahapan cara ternak lele yang dilakukan untuk pembesaran ikan lele:
Persiapan Kolam Ikan Lele
Tahap 1. Pengeringan Kolam
Siapkan kolam ikan lele, kolam yang digunakan tentunya disesuaikan dengan milik anda, namun alangkah baiknya kolam berukuran 10 X 20 m. Jika sebelumnya memang anda sudah memiliki kolam anda tinggal meneruskan langkah-langkah selanjutnya.
Keringkan kolam sehingga betul-betul kering hingga dasar kolam benar-benar retak karena kering, hal ini diharapkan agar bisa memutus rantai mikroorganisme pengganggu yang nantinya bisa saja menghambat pertumbuhan ikan lele.
Setelah dirasa cukup dalam pengeringan kolam (hingga retak-retak) kemudian bajak atau cangkul dengan membalikan dasar/tanah pada kolam, ini dilakukan untuk mengembalikan kegemburan tanah dan mewaspadai jika saja ada gas yang masih terkandung didalam tanah yang bisa menyebabkan keracunan bagi ikan dikemudian hari.
Tahap 2. Pemupukan dan Pengapuran
Selanjutnya adalah tahap pengapuran dan pemupukan tanah. Ini dilakukan secara merata pada seluruh bagian permukaan tanah. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur dolomit atau kapur tohor, setelah pengapuran dilakukan secara merata kemudian balikan tanah dengan cangkul sedangkan dosisnya adalah 250-750 gram per meter persegi.
Pengapuran ini berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman tanah dan membantu mengendalikan hama penyakit. (patogen).
Setelah dilakukan pengapuran, langkah selanjutnya adalah pemupukan, pupuk yang digunakan adalah pupuk organik, urea dan TSP. Pemupukan dimaksudkan untuk memberikan kandungan nutrisi dalam tanah sehingga tanah menjadi subur dan bisa mendorong berkembangnya makanan bagi ternak lele seperti fitoplankton dan cacing.
Aplikasi pemupukan dilakukan dengan dosis 250-500 gram per meter persegi sedangkan pupuk urea 15 gram per meter persegi dan TSP 10 gram per meter persegi.
Aplikasi pemupukan dilakukan dengan dosis 250-500 gram per meter persegi sedangkan pupuk urea 15 gram per meter persegi dan TSP 10 gram per meter persegi.
Setelah dilakukan pengapuran dan pemupukan kolam diisi air, pengisian air dilakukan secara bertahap, Pertama bisa dilakukan dengan pengisian air setinggi 30 sampai 40 cm selama 1 minggu kemudian ketika bibit lele sudah siap seminggu kemudian, masukan bibit lele dalam kolam dengan ketinggian air bisa ditambah yaitu 100 hingga 120 cm.
Pemilihan Bibit Ikan Lele
Langkah selanjutnya adalah pemilihan bibit lele, ada beberapa faktor dalam penentuan pemilihan bibit dan ini harus diperhatikan untuk menunjang kesuksesan budidaya lele anda, karena dengan bibit yang bagus dan unggul diyakini akan menghasilkan panen lele yang optimal. Menurut beberapa sumber di Mesin Pencarian bahwa bibit lele yang bagus adalah bibit sangkuriang.
Nah untuk mengetahui kriteria bibit unggul lele berikut saya jabarkan secara bertahap.
- Syarat Bibit Unggul
Bibit yang dipilih adalah bibit yang sehat, dan tahan terhadap penyakit. Sedangkan ciri-ciri dari bibit yang sehat adalah bibit yang lincah, tidak ada cacat pada tubuhnya, tidak teridentifikasi penyakit serta dapat berenang dengan normal, dilakukan pengujian dengan membiarkan bibit berenang diarus air jika bibit ikan lele menantang arus maka bibit termasuk kualifikasi sehat.
Usahakan pemilihan ukuran yang rata atau serempak, ini akan berpengaruh pada hasil panen lele yang juga akan menghasilkan lele besar yang sama. Pemilihan ukuran lele memiliki panjang sekitar 5-7 cm, hal ini dipastikan jika dalam waktu pemeliharaan antara 3 sampai 5 bulan akan menghasilkan ukuran lele besar yang siap jual (lele konsumsi) yaitu 9-12 ekor per kg.
Usahakan pemilihan ukuran yang rata atau serempak, ini akan berpengaruh pada hasil panen lele yang juga akan menghasilkan lele besar yang sama. Pemilihan ukuran lele memiliki panjang sekitar 5-7 cm, hal ini dipastikan jika dalam waktu pemeliharaan antara 3 sampai 5 bulan akan menghasilkan ukuran lele besar yang siap jual (lele konsumsi) yaitu 9-12 ekor per kg.
Pemberian Pakan Untuk Ikan Lele
Ada Istilah FCR atau singkatan dari Food Convertion Ratio, merupakan produk yang menawarkan bahwa pakan tersebut lebih kecil dari satu. maksudnya (FCR) adalah rasio jumlah pakan berbanding bertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR dari pakan tersebut maka semakin berkualitas produk pakan tersebut. Sebagai mana kita ketahui, bahwa proses pemberian pakan merupakan hal yang sangat membutuhkan biaya yang cukup besar dalam ternak lele, dan juga dijaga kontinuitasnya, agar keberlangsungan hidup dan pertumbuhan lele tetap terjaga. Maka dari itu ada cara untuk mensiasati pemberian pakan yaitu dengan cara membuat pakan tambahan. agar menekan nilai FCR tadi.
Yang perlu diperharikan adalah kebutuhan lele terhadap kandungan pakan yaitu protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral. selanjutnya, pakan harus diberikan sesuai kebutuhan, setiap ikan lele memerlukan pakan sebanyak 3-6% dari bobot tubuhnya. Dengan jadwal pemberian pakan yaitu 3-5 kali per hari.
Panen Budidaya Ikan Lele
Untuk jenis lele konsumsi pemanenan dilakukan ketika lele berukuran 9-12 kg per ekor, dalam artian bahwa jika bibit yang disebar berukuran sebesar 5-7 cm maka waktu budiddaya adalah krang lebih sekitar 3-5 bulan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya panen dilakukan dengan cara disortir terlebih dahulu disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Jika memang pasar ekspor ada kemungkinan berat ikan lele yang dibutuhkan adalah 500 gram perekor.
Demikian catatan epulkatama tentang Cara ternak lele, mungkin suatu saat nanti saya akan memberikan teknik budidaya ikan lele terpal atau lele kecil.
No comments:
Post a Comment