Cara Budidaya Ikan Gurame Yang Baik

Cara Budidaya Ikan Gurame yang baik dan menghasilkan tidak sulit, berikut akan kami share bagaimana cara ternak ikan gurami yang tepat agar ikan tetap sehat dan panen yang menguntungkan.

Budidaya gurame cukup banyak penggemarnya, selain ikan gurame bernilai ekonomis tinggi karena gurame diminati oleh banyak para pecinta kuliner, dan dipesan oleh restoran atau rumah makan besar, gurame juga cukup mudah dibudidayakan.

Cara Budidaya Ikan Gurame Yang Baik
Cara Budidaya Ikan Gurame Yang Baik

Pengolahan Kolam Ikan Gurame

Pada dasarnya pengolahan kolam ikan gurame tidak jauh berbeda dengan pengolahan kolam budidadaya ikan nila dan lainnya. Secara garis besar bisa dilihat diantaranya adalah:

  • Keringkan kolam terlebih dahulu, kemudian lakukan pengapuran pada dasar kolam.
  • Kemudian tahapan selanjutnya adalah melakukan penggaraman dengan menggunakan garam grasak/atau garam berukuran besar secukupnya, ini ditukan untuk membasmi predator dan hama yang masih berkembang
  • Lakukan penggemburan lahan kolam dengan menggunakan cangkul, agar mempermudah aliri dengan air secukupnya hingga lahan kolam mecak-mecak.
  • Setelah itu lakukan pemupukan dengan menggunaka pupuk komos, ini bertujuan agar tanah subur dan menjadi gembur serta banyak mengandung humus yang akan menyebabkan berkembangnya cacing serta biota kolam
  • Isi dengan air hingga penuh, namun dengan catatan benih ikan jangan langsung dimasukan
  • Biarkan selama 4-6 hari kolam tergenang agar proses penggemburan berlanjut.

Proses Pembenihan dan Pemasukan Benih Ikan GurameYang Tepat

Sebelum melakukan proses pemasukan benih ikan kedalam kolam sebaiknya lakukan beberapa tahapan berikut ini:

  • Lakukan sortir ikan sewaktu membeli benih ikan, pilih benih ikan yang tidak cacat
  • Kemudian, lakukan perendaman ikan kedalam ember yang sebelumnya diisi terlebih dahulu dengan air yang berasal dari kolam baru yang akan ditempati ikan Gurame, lama rendaman bisa dilakukan selama 15-20 menit sebagai proses adaptasi benih ikan.
  • Masukan benih gurame kedalam kolam secara perlahan bersama air dalam ember tadi

Perawatan Ikan Gurame Yang Baik

Pada masa pertumbuhan, ikan gurame cukup rentan untuk itu perhatikan proses tersebut.
  • lakukan pemberian pakan secara teratur pagi dan sore hari
  • Pakan bisa berupa pelet ikan gurame, dan pakan yang banyak mengandung protein
  • Berikan perangsang pertumbuhan ikan
  • Bisa menambahkan pakan tambahan alami dari dedaunan seperti kangkung dan sayuran-sayuran tak terpakai
  • Berikan pengobatan pembasmi jamur dan bakteri pada kolam

Panen Ikan Gurame


Panen ikan dilakukan dengan cara meriset permintaan pasar atau bakul ikan gurame.
Panen yang umum dilakukan pada usia 5-6 bulan
Biasanya ada juga permintaan ikan berukuran 25 cm, dan cukup banyak permintaannya, jangka waktu budidaya sekitar 2-3 tahunan. 



Tips Memilih Murai Batu Medan Super

Tips Memilih Murai Batu Medan Super yang baik dan bagus tidaklah sulit, hanya dengan beberapa langkah dan memperhatikan bakalan burung dengan teliti maka akan mendapatkan burung murai batu yang super dan istimewa.

Sebelum memelihara burung tentunya kita menginginkan mendapatkan burung yang keren, sehat dan bersuara merdu. Meskipun memang bersuara merdu biasanya burung harus dilatih.

Tips Memilih Murai Batu Medan Super
Tips Memilih Murai Batu Medan Super

Cara Memilih Bakalan Murai Batu Medan Super

Mendapatkan bakalan burung murai batu medan yang bagus adalah dengan beberapa langkah berikut:
  1. Pilihlah burung yang sehat, yaitu dengan ciri-ciri lincah, gesit tidak mau diam, didalam sangkar selalu bergerak kemudian rewel, artinya selalu ingin berbunyi
  2. Tidak memiliki cacat fisik
  3. Kemudian secara fisik juga burung murai yang bagus memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 
  • Memiliki tubuh yang panjang dan indah, serta tegap
  • Kepala burung bulat dan tidak gepeng
  • Memiliki paruh yang sempurna, panjang dan tidak terlalu tebal, paruh sangat berpengaruh pada suara burung.
  • Matanya bening dan tidak cacat
  • Memiliki leher yang jenjang dan panjang
  • Kaki coklat kehitam-hitaman dan perhatikan dengan teliti jangan sampai ada cacat atau kaki tidak seimbang (pengkor)
  • Ekor lengkap dan tidak ada yang tercabur karena ekor tidak akan tumbuh lagi.
Cara Membedakan Murai Batu Jantan dengan Betina

Untuk membedakan murai batu jantan dengan betina ada beberapa cara diantaranya dengan memperhatikan bentuk dan ciri-ciri sebagai berikut:

Murai Batu Jantan memiliki ciri:
  • Berbadan lebih besar
  • Bulu berwana kehitaman pekat dan kecoklatan
  • Berbulu halus
  • Kemudian kaki-kakinya kuat dan bersisik
  • sedangkan ekornya panjang dan kuat
Sedangkan Murai Batu Betina memiliki ciri:
  • Berbadan lebih kecil
  • Bulu berwana hitam keabu-abuan
  • Berekor pendak


Sumber gambar : infomurai.blogspot.com

Budidaya Sidat di Kolam dan di Terpal | Teknik Terlengkap

Budidaya Sidat di Kolam dan di Terpal | Teknik Terlengkap - Pada artikel kali ini akan dijelaskan bagaimana cara budidaya ikan sidat dengan baik, dengan menggunakan media kolam ataupun media terpal.

Budidaya Sidat
Budidaya Sidat


Sebelum lebih lanjut teknik budidaya ikan sidat sebaiknya kita mengenal dulu tentang ikan sidat, menurut sumber di Internet, Ikan sidat merupakan jenis ikan yang menyerupai ular, ikan ini tergolong dalam Ordo Anguilliformes, yang terdiri atas 4 subordo, 19 famili, 110 genera, dan 400 spesies.

Pasar ikan sidat cukup menjanjikan, karena selain dibutuhkan oleh pasar nasional, ikan ini juga dibutuhkan oleh pasar internasional, banyak negara yang membutuhkan ikan sidat. sebut saja Hongkong, Cina, Taiwan dan Jepang.


 Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum budidaya ikan sidat diantaranya adalah:


  • Ikan sidat hidup dengan baik pada suhu udara 29 derajat celcius, kemudian memiliki keasaman tanah antara 7-8 Ph, dan memiliki kandungan oksigen terlarut dalam air sekitar 0,5 – 2,5 ppm. 
  • Dalam proses pemberian pakan ikan sidat membutuhkan kandungan protein yang lebih yaitu sekitar 45 persen.

Cara Budidaya Ikan Sidat di Kolam

Teknik Budidaya Ikan Sidat di kolam menjadi beberapa tahapan yang harus diperhatikan diantaranya adalah : 

Pengolahan Kolam Ikan Sidat

Pengolahan kolam ikan sidat tidak jauh berbeda dengan pengolahan ikan lainnya, seperti lele atau seperti pada pengolahan kolam ikan nila.

Kemudian yang harus diperhatikan adalah, jangan memulai memasukan benih ikan sidat sebelum kondisi air kolam bagus, berwarna hijau bening/transfaran dan tidak berbau,

Perawatan Ikan Sidat

Setelah kolam siap, masukan benih ikan kedalam kolam, tahap selanjutnya adalah perwatan ikan sidat, diantaranya dengan melakukan pemberian makanan, seperti yang sudah dijelaskan diatas, kandungan pakan ikan harus banyak mengandung unsur protein, atau lebih lengkapnya unsur yang terkadnung dalam pakan adalah Protein 45%, karbohidrat 15-18%, dan kadar lemak 20%.

Untuk memenuhi unsur tersebut bisa menggunakan pelet ikan khusus ikan sidat, kemudian berikan campuran cacahan keong, cacahan bekicot ataupun cacing.

Proses Panen Ikan Sidat

Ikan Sidat dipanen ketika usia ikan 7-8 bulan atau sebelumnya lakukan riset permintaan pasar, selain itu kategori sidat siap panen adalah ketika ikan mencapai 200-230 gram per ekor.

Budidaya Ikan Sidat di Kolam Terpal

Proses budidaya ikan sidat di kolam tanah dan di terpal tidak jauh berbeda, yang perlu diperhatikan adalah :
  • Kondisi sumber air, sirkulasi air juga dibutuhkan dalam budidaya ikan sidat, atau bisa menggunakan airator agar kadar oksigen tetap terjaga. 
  • kondisi terpal artinya terpal harus dijaga jangan sampai bocor kemudian,
  • kapasitas ikan atau jumlah ikan harus diperhatikan, jangan sampai terlalu padat



Cara Budidaya Ikan Nila dengan baik di beberapa jenis tempat

Cara Budidaya Ikan Nila dengan baik di beberapa jenis tempat artinya dalam artikel ini akan membahas bagaimana cara budidaya ikan nila di kolam, terpal dan di dalam keramba sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Pada dasarnya teknik budidaya ikan nila di kolam, terpal dan keramba sama saja, namun yang harus diperhatikan adalah perawatannya.

Cara Budidaya Ikan Nila
Cara Budidaya Ikan Nila

Cara Budidaya Ikan Nila di Kolam


Budidaya nila di kolam ditekankan pada persiapan dan perawatan kolam, untuk lebih jelasnya lagi berikut beberapa tahapan nya.

Persiapan Kolam


  • Pengolahan Kolam
Pengolahan kolam dilakukan dengan cara melakukan perataan kolam terlebih dahulu, yaitu dengan cara mencangkul dasar kolam hingga rata, sebelumnya tentunya dilakukan dengan dikeringkan terlebih dahulu.

Setelah dasar kolam rata lakukan pengeringan kolam yaitu dengan membiarkan dasar kolam kering hingga 3-5 hari setelah itu lakukan pengapuran lahan dengan takaran 0,5 gram/meter persegi, untuk mengetahui jumlah pengapuran yaitu dengan mengalikan dengan luas lahan. 

  • Pemupukan
Tahap selanjutnya adalah pemupukan, pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang yang disebar ke seluruh dasar kolam, sedangkan jumlah takaran yang disarankan adalah 50 gram/meter persegi, kalikan dengan luas lahan yang dimiliki. 

Setelah melakukan pemupukan biarkan lahan agar tanah subur dan gembur serta banyak mengandung unsur hara. 

  • Pengairan Kolam

Setelah semua proses diatas termasuk pada tahapan pemupukan selesai, tahapan selanjutnya adalah dengan pengairan lahan, lakukan pengairan dengan cara disaring terlebih dahulu sebelum air masuk dalam lahan.

Kemudian biarkan air yang sudah di kolam selama 7-10 hari, selama proses tersebut tetap diperhatikan perkembangan kolam, ditakutkan ada hama yang berkembang di kolam, sebelum bibit nila dimasukan kedalam kolam.

Proses Perawatan Ikan


Ini merupakan proses lanjutan dari pengolahan lahan atau kolam, berikut beberapa tahapan dalam proses perawatan ikan.


  • Pemasukan ikan dalam kolam
Setelah kolam siap dengan tahapan diatas, siapkan benih ikan nila yang bagus dan sehat, kemudian perhatikan terlebih dahulu warna air kolam sebelum memasukan benih ikan. Warna yang bagus adalah ketika kolam berwarna hijau bening atau berwarna transfaran, kemudian air juga tidak berbau, jika masih berwana coklat dan berbau tidak sedap maka lakukan pergantian air hingga air menjadi normal.

Selain itu, yang harus diperhatikan adalah jumlah benih yang akan dimasukan dalam kolam, yang baik adalah 30-40 ekor ikan/meter persegi, artinya ikan harus diperhatikan jangan sampai terlalu jarang dan jangan terlalu padat. 

Contoh lain jika luas lahan 500 meter persegi maka x 40 ekor jadi = 20.000 ekor, ini contoh ideal dalam penanaman benih ikan nila. 

  • Pemberian pakan ikan 
Pakan ikan nila harus mengandung beberapa unsur diantaranya adalah:
  1. Protein
  2. lemak dan
  3. Karbohidrat
Dari unsur diatas bisa menggunakan pelet khusus ikan nila, dan jika tidak bisa menggunakan dedak halus atau sekam halus, bisa juga dicampur dengan ampas tahu. 

Proses Pemanenan Ikan Nila

Pemanenan dilakukan ketika usia ikan 4-6 bulan, sebaiknya disesuaikan dengan permintaan pasar atau bakul, atau pada umumnya yaitu ketika ikan mencapai 400/600 gram per ekor.

Lakukan pemanenan dengan cara mengeluarkan air kolam, kemudian bisa dengan menggunakan perangkap ikan berupa saringan besar, bisa juga dengan menggunakan jaring ikan. 

Cara Budidaya Ikan Nila Di Terpal 


Budidaya ikan nila di terpal pada dasarnya sama saja dengan teknik budidaya nila di kolam tanah, yang berbeda adalah pengolahan terpal dengan baik, yang perlu diperhatikan adalah

Sumber air atau pasokan air harus tetap terjaga, kemudian kondisi terpal harus diperhatikan jangan sampai bocor, selain itu, sebaiknya pada kolam dengan menggunakan terpal sebaiknya menggunakan airator.

Kemudian proses lainnya, seperti pemberian pakan dan pengolahan air sama saja dengan kolam tanah, dalam proses panen juga kolam terpal lebih mudah dibandingkan dengan kolam tanah.

Cara Budidaya Ikan Nila di Keramba


Yang harus diperhatikan pada pemilaharaan atau budidaya ikan nila dalam keramba adalah, proses budidaya dalam keramba adalah proses pembesaran ikan artinya, ukuran ikan juga menjadi perhatian khusus, jangan sampai ikan keluar dari keramba.

Biasanya ikan nila dalam keramba dilakukan karena tidak adanya lahan, kemudian membuat keramba yang diletakan pada sungai, jadi keamanan keramba juga harus diperhatikan.

Pemberian pakan juga harus dilakukan ketika air sungai tidak mengalir, selebihnya ikan nila mencari makan sendiri.





Budidaya Tanaman Cengkeh Teknik Terbaik Dan Mudah Agar Cepat Panen

Bagaimana cara budidaya tanaman cengkeh teknik terbaik dan mudah dan agar cepat berbuah? Jurnal Organik akan membahasnya secara lengkap. Ini merupakan panduan lengkap namun singkat tentang budidaya cengkeh agar lebih menghasilkan dan mendapatkan nilai ekonomis yang tinggi dalam sebuah pola pertanian dan usahatani, khususnya perkebunan cengkeh.

budidaya tanaman cengkeh teknik terbaik dan mudah
budidaya tanaman cengkeh teknik terbaik dan mudah

Mengenal Tanaman cengkeh

Iklim yang cocok untuk tanaman ini adalah iklim panas, dengan curahh hujan yang merata, namun tanaman cengkeh tidak cocok dengan daerah dengan memiliki angin yang kencang, kemudian selain itu curah hujan yang baik untuk tanaman ini adalah berkisar 1500 - 4500 mm pertahun dengan suu daerah antara 22-30 derajat celcius. 

Tanaman ini juga sangat cocok ditanam pada ketinggian 0-900 mdpl, kelembaban udara yang baik berkisar 60-80%, selain itu tanah yang baik untuk tanaman rempah-rempahan ini adalah jenis latoso, andosol dan podsolik merah. 

Penyemaian Tanaman Cengkeh

Penanaman bisa dilakukan dengan penyemaian terlebih dahulu, atau sebaiknya membeli bibit yang sudah siap tanam, yaitu bibit yang berusia 1 tahun, dengan batang dan daun yang sehat. 

Namun jika tidak ingin membeli, sebaiknya melakukan penyemaian terelebih dahulu, penyemaian dilakukan engan cara pemilihan benih yang baik.
  • Gunakan polybag yang sudah diisi dengan tanah yang diolah terlebih dahulu, 
  • Berikan pupuk yang cukup dan siram secara teratur
  • Bibit bisa ditanam ketika tanaman berusia 1 tahun atau ketika akar sudah banyak dan batang sudah cukup kuat atau kira-kira tanaman memiliki tinggi 20-35 cm.

Pengolahan Lahan Tanaman Cengkeh 

Sebelum melakukan penanaman sebaiknya lakukan pengolahan lahan terlebih dahulu, dengan beberapa tahapan berikut:

  • Siapkan lahan, kemudian bersihkan lahan dari rumput dan tanaman pengganggu.
  • Lakukan pembajakan tanah kemudian tanah digaru sehingga lahan menjadi gembur.
  • Buat drainase tanah dengan baik 
  • Setelah tanah gembur berikan pupuk dasar pada tanah berupa pupuk kompos organik
  • Biarkan beberapa hari agar proses penggemukan berjalan
  • Kemudian setelah dirasa cukup subur buatlah lubang tanam dengan jarak tanam 8 x 8 meter
  • Lakukan penanaman dengan hati-hati, kemudian setelah ditanam masukan kembali tanah berkas lubang tanam dengan dicampur dengan pupuk organik.

Perawatan tanaman cengkeh


Pada usia tanam dari 1 hingga 4 tahun harus dilakukan perawatan secara intensif, karena pada fase tersebut tanaman rentan terkena penyakit, hama dan tanaman pengganggu.

Kemudian perawatan pada fase selanjutnya atau bisa disebut fase dewasa, yaitu dilakukan pada pemupukan, penyiangan dan pengendalian hama.

Hama dan Penyakit Tanaman Cengkeh


Sementara hama dan penyakit yang sering mengganggu adalah Busuk akar dan penyakit daun, penyakit busuk akar bisa diakibatkan oleh beberapa  cendawan diantaranya Pythium Rhizoctonia dan Pythoptora.

Selain itu, busuk akar juga disebabkan oleh buruknya drainase, maka dari itu sebelum penanaman pembuatan drainase atau penggemburan tanah harus benar-benar dilakukan. 

Sedangkan Penyakit daun biasanya dibabkan oleh Gloeosporium piperatium (bercak daun) dan Cylindrocladium quinqeseptatum (busuk daun).

Selain itu ada juga penggerek batang, Jamur akar dan rayap.

Lakukan pengendalian hama secara terpadu dengan melakukan pengontrolan dan pengendalian hama sebelum ambang wajar.  Gunakan pestisida nabati jika hama sudah mulai berkembang, 

Pemanenan Tanaman Cengkeh


Beberapa tanda tanaman sudah siap dipanen diantaranya adalah, 
  • Umur panen adalah ketika tanaman berusia 4,5 - 8,5 tahun
  • kemudain kepala bunga sudah terlihat penuh namun belum membuka,
  • Jika 60 persen dari keseluruhan bunga sudah matang dan siap petik
  • Lakukan pengulangan pemanenan dengan jarak 10 hingga 15 hari selama 4 bulan.

Beberapa alat dan persiapan dalam proses pemanenan diantaranya adalah Karung kecil, keranjang bambu dan karung besar, siapkan juga tangga jika tanaman sudah tinggi.